Diringkus Polisi

Begal Asal Lampung Lama Tinggal di Jatisari Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Begal Asal Lampung Lama Tinggal di Jatisari Lumajang
Pelaku begal asal Lampung dihadiahi timah panah oleh Tim Resmob Polres Lumajang

Kedungjajang - Pelaku begal berinisial S (32) warga Kabupaten Lampung nekat melakukan perbuatan keji tersebut ternyata merantau di Lumajang dan tinggal di Desa Jatisari Kecamatan Kedungjajang. Pelaku kelahiran Lampung dan sudah tinggal lama di Lumajang, namun belum berkeluarga tak ayal jika luntang-lantung tak mempunyai pekerjaan tetap.

Berdasarkan informasi dari polisi bahwa pelaku mempunyai keluarga di Kedungjajang ,dia hanya dilahirkan di Lampung dan pernah menetap disana juga. "Tapi sekarang asli Lumajang karena lama tinggal disini" kata Kanit Pidum Ipda Moeljoko, Jumat (4/3/2022).

Pelaku melancarkan aksinya bersama kedua temannya yang kini masih dalam pengejaran polisi. Sebelumnya pada Bulan April 2021 saat itu ada kejadian pembegalan di jam yang berbeda dan TKP berbeda pula, namun modusnya sama.

Modus tersangka dengan mengacungkan clurit kepada korban, menyebabkan korban ketakutan sehingga menyerahkan kendaraannya.

"Sementara pengakuan tersangka melancarkan aksinya di satu TKP saja" ujar Moeljoko.

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo juga menyarankan kepada dua orang rekan kerja tersangka S untuk menyerahkan diri.

"Tim saya saat ini sudah saya sebar untuk menangkap pelaku, tidak ada tempat bagi pelaku kejahatan di Lumajang," tegas Fajar.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?