Jadi Langganan Setiap Hujan

Penyebab Banjir Biting Lumajang, Sungai Menjangan Dinormalisasi

Penulis : lumajangsatu.com -
Penyebab Banjir Biting Lumajang, Sungai Menjangan Dinormalisasi
Lokasi perkawinan sungai Menjangan dan Bondoyudo di normalisasi

Sukodono - Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono menjadi lokasi langganan banjir setiap musim penghujan. Sekitar 300 kepala keluarga (KK) selalu wasawas jika hujan turun deras, karena rumah warga akan tergenang banjir.

Keresahan warga mulai dapat respon dari Pemerintah Provinsi Jatim. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Pengelolaan Sumberdaya Air (PU-PSDA) Jatim mulai melakukan normalisasi sungai Menjangan. Normalisasi dimulai di muara yang menghubungkan sungai Menjangan dan sungai Bondoyudo.

Satu alat berat mulai bekerja untuk melakukan pengerukan dan juga pelebaran sungai Menjangan. "Alhamdulillah, mulai hari ini ada satu alat berat yang diturunkan Dinas PU-PSDA Jatim untuk melakukan normalisasi," ujar Deddy Firmansyah anggota DPRD Lumajang yang juga warga Kutorenon, Kamis (21/04/2022).

Normalisasi informasi dari petugas sepanjang sungai sekitar 2 km. Harapannya, saat hujan turun sungai bisa mampu menampung debit air dan tidak lagi menimbulkan banjir yang menggenangi rumah-rumah warga.

Dari pantauan, sungai menjangan memang mengalami pendangkalan dan penyempitan. Pelebaran sungai sangat penting agar ancaman banjir bagi warga bisa berkurang.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).