Masih Proses Normalisasi

Rencana Pinggir Sungai Winong Biting Lumajang Jadi Jogging Track

Penulis : lumajangsatu.com -
Rencana Pinggir Sungai Winong Biting Lumajang Jadi Jogging Track
Faisal Rizal, Kepala Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono saat melihat proses normalisasi sungai Winong

Sukodono - Normalisasi sungai Winong di Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono terus berlanjut. Saat ini normalisasi sudah mencapi 700 meter dari target 2.500 meter.

H. Faisal Rizal, Kades Kutorenon menyatakan meski belum 50 persen, namun normalisasi sudah membuahkan hasil. Saat hujan deras, biasanya sungai winong meluap sudah tidak meluap dan Dusun Biting aman dari banjir.

"Sudah ada dampaknya, kemarin saat hujan deras itu biasanya air meluap, alhamdulillah tak meluap," jelas Faisal saat melihat proses normalisasi, Minggu (26/06/2022).

Setelah selesai normalisasi, sebelah barat sungai rencananya akan dibuat jalan dan bisa dijadikan jogging track. Tak hanya itu, rencananya akan juga dibuat wisata-wisata kuliner sepanjang 2,5 km.

"Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten untuk anggarannya, semoga bisa terealisasi," terangnya.

Pihaknya juga sudah sosialisasi kepada warga sekitar, agar tidak membuat bangunan di sepanjang aliran sungai. Jika akan membangun rumah, diharapkan menghadap ke sungai, agar terlihat rapi dan sungai tak jadi tempat pembuangan sampah.

"Kalau sudah selesai, lua sungai akan menjadi 20 meter, kita minta masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai tetap indah dan bukan dijadikan tempat buang sampah," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).