Ikan Mabuk

Akibat Fenomena "Koyok" di Ranu Klakah Lumajang Harga Ikan Anjlok

Penulis : lumajangsatu.com -
Akibat Fenomena "Koyok" di Ranu Klakah Lumajang Harga Ikan Anjlok
Warga menjual ikan hasil tangkapannya di Ranu Klakah

Lumajang - Kejadian tahunan yang sering terjadi saat kemarau panjang, kembali terulang di Ranu Klakah Lumajang. Sejak pagi tadi, ribuan ikan mengambang kepermukaan air danau mengakibatkan ikan harus dijual dengan harga murah. 

Salah satu pengunjung Risti mengungkapkan bahwa biasanya harga ikan mujair perkilo Rp 35 ribu, kini menjadi Rp 20 ribu. "Jadi harga ikan lebih murah dibanding biasanya" kata dia Selasa, (26/7/2022).

Kondisi ini dikenal warga setempat sebagai musim ikan mabuk atau koyok. Warga dari beberapa desa di sekitar danau tersebut datang berbondong-bondong untuk menangkap ikan-ikan yang mengambang tersebut.

Karena jumlah tangkapan warga cukup besar, maka sebagian diantara para penangkap iklan mabuk ini menjual dipinggir jalan dengan harga yang sangat murah. Akibat banyaknya hasil tangkapan, harga ikan segar tersebut turun drastis, bahkan sampai diobral dengan harga Rp 10 ribu perkilogram.

"Kalau kecil-kecil ada yang diobral Rp 10 ribu" kata Denis salah satu pengunjung.

Akibat fenomena alam ini banyak pedagang ikan dadakan untuk menjual hasil tangkapan warga. Bahkan sejumlah pemilik karamba di Ranu Klakah ini biasanya memanen ikannya lebih awal, walaupun harus merugi dalam jumlah besar (Ind/red) 

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.