Tak Ada Barang Berharga Hilang

Pembacokan Blantik Sapi di Bodang Lumajang Diduga Dendam

Penulis : lumajangsatu.com -
Pembacokan Blantik Sapi di Bodang Lumajang Diduga Dendam
Kondisi rumah korban pembacokan di Padang Lumajang

Lumajang - Pembacokan oleh orang tak dikenal yang menimpa seorang blantik sapi Misto (50) warga Desa Bodang Kecamatan Padang hingga mengalami luka parah darah diduga dendam. Hal ini dikarenakan barang berharga yang ada di dalam rumahnya tidak ada yang hilang dan masih tertata rapi.

Warga sekitar menduga bahwa kejadian tersebut murni dendam, karena tak ada barang berharga yang hilang. Warga juga tidak berani menduga-duga terlalu dalam, biar kasus ini diserahkan kepada polisi.

Saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki kasus pembacokan tersebut. Bahkan ada beberapa saksi yang sudah dimintai keterangan.

Kapolsek Padang Iptu Wasono Budi juga mengungkapkan bahwa seusai dilakukan olah TKP ternyata barang berharga korban tidak ada yang hilang. Bahkan kondisi rumah dalam keadaan tertata rapi. Kini rumah korban sudah diberi tanda garis polisi.

"Tidak ada barang berharga yang hilang" tutup Iptu Budi.

Ketika disinggung alat yang dipakai pelaku dalam melakukan aksinya, Budi mengaku belum mengetahuinya sebab masih dalam penyelidikan.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.