Hikmah Hidup

Waspada Terhadap Tipu Daya

Penulis : lumajangsatu.com -
Waspada Terhadap Tipu Daya
Penulis : KH. DR. Abdul Wadud Nafis, Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Lumajang - Dalam realitas kehidupan manusia bermacam-macam golongan, ada kawan ada lawan dan ada penghianat. Berhadapan dengan lawan lebih mudah daripada menghadapi penghianat, karena ketika menghadapi lawan selalu hati-hati dan waspada serta memahami strategi dan cara lawan menghancurkannya.

Akan tetapi menghadapi penghianat sulit, karena secara lahir menampakkan seorang teman sejati. Menunjukkan rasa cintanya dan menampakkan kesetiaannya, tapi dia selalu mencari kesempatan untuk menghancurkannya dan menggunakan bermacam-macam cara untuk menjatuhkannya.

Sejarah membuktikan banyak panglima perang mampu mengalahkan musuh-musuhnya yang kuat di medan perang dan mempunyai senjata lengkap. Tapi dia harus hancur dan mati di tangan teman sendiri yang mengkhianatinya. Banyak tokoh-tokoh politik yang mampu mengalahkan lawan-lawan politiknya dan selamat dari serangan-serangan musuh politiknya. Akan tetapi harus hancur karir politiknya, karena dikhianati oleh teman dekatnya.

Bahkan yang menghancurkannya teman makan dan teman bermain, banyak pengusaha yang berhasil mengembangkan bisnisnya walaupun mendapatkan serangan-serangan dari kompetitornya. Akan tetapi harus hancur bisnisnya karena dikhianati oleh mitra bisnisnya, bahkan oleh orang-orang dekatnya.

Maka karena itu orang yang bijak harus selalu waspada, terutama pada orang-orang dekatnya dan jangan membuka rahasia dan strategi yang dimilikinya. Karena ketika diketahui rahasianya dan strateginya, maka menjadi sandra orang lain dan tidak mustahil sewaktu-waktu dia akan dikhiantinya dan dihancurkannya.

Didalam Islam orang munafik mendapatkan ancaman azab yang sangat pedih melebihi daripada ancaman azab pada orang-orang kafir. Karena bahaya orang munafik terhadap Islam dan umat Islam lebih besar daripada ancaman orang-orang kafir. Arang kafir sudah jelas pikiran dan tindakannya, mereka jelas tidak beriman kepada ajaran Islam dan jelas menentang ajaran Islam.

Sedangkan orang-orang munafik menampakkan diri beriman kepada Islam dan ajaran Islam serta menampakkan diri, bahwa dirinya cinta Islam dan ajaran Islam, akan tetapi mereka secara diam-diam melakukan bermacam-macam cara untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dengan cara mengadu domba sesama muslimnya dan membuka rahasia kelemahan umat Islam kepada musuh-musuh Islam dan mendorong mereka untuk menghancurkan Islam.

Sejarah membuktikan apa yang dilakukan oleh Abdullah bin ubay bin salul, seorang munafik di Madinah, yang pura-pura masuk Islam, akan tetapi dia tidak beriman dan membenci Islam dan umat Islam, dia berkumpul dengan orang-orang yang tidak beriman, terutama orang-orang Yahudi dan kafir Quraisy Mekah untuk menghancurkan Islam dan umat Islam di Madinah. Wallahualam a'lam bish shawab.(Red)

Penulis : KH. DR. Abdul Wadud Nafis, Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.