Banjir dan Longsor

Pasca Banjir di Lumajang, Listrik Padam Akibat Tiang Roboh

Penulis : lumajangsatu.com -
Pasca Banjir di Lumajang, Listrik Padam Akibat Tiang Roboh
Petugas PLN akan segera memperbaiki aliran listrik yang bermasalah

Lumajang - Akibat bencana banjir lahar dingin serta longsor di sejumlah titik di wilayah Lumajang terjadi pemadaman. Berdasarkan data yang dilansir dari Instagram Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pemadaman tersebut sejak kemarin Jumat, (7/7/2023). 

Dapat dilaporkan kondisi kelistrikan mengalami gangguan sejak jam 14.35 WIB dikarenakan terdapat 6 (enam) tiang SUTM di Desa Tumpeng patah dan hanyut akibat banjir bandang.

Akibat peristiwa ini sebanyak 134 gardu dengan jumlah pelanggan sebanyak 34.783 di Desa Sidomulyo, Desa Pronojiwo, Desa Supiturang, Desa Sumberurip, Desa Taman Ayu, Desa Oro-oro Ombo, Desa Kaliuling, Desa Purorejo, Desa Tempurejo, Desa Tempursari, Desa Pundungsari, Desa Bulurejo, Desa Sidomukti, Desa Tegalrejo, Dusun Licin terdampak. 

PLN telah menurunkan 78 personil gabungan, 3 unit mobil crane, 11 mobil teknik untuk melokalisir wilayah padam dan melakukan perbaikan. PLN juga telah menyiapkan Genset 3 unit dan memobilisasi tambahan 6 unit genset untuk menyuplai kebutuhan posko pengungsian dan lokasi vital lainnya.

Hingga jam 21.46 WIB, personel PLN telah berhasil memulihkan 41 gardu distribusi. Masih terdapat 93 gardu yang menyuplai 23.441 pelanggan yang terdampak.

"Karena keterbatasan akses dan hujan di lokasi, mohon do'a insyaAllah PLN terus mengupayakan pemulihan sistem dapat diselesaikan maksimal 2 x 24 jam sampai dengan hari Minggu (9/7) " Tulis Khofifah di Instagramnya Sabtu, (8/7/2023). 

Pihaknya juga meminta doa agar proses pemulihan berjalan lancar cepat dan selamat (Ind/red). 

 

 

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.