Meresahkan Masyarakat

Satlantas Polres Lumajang Tangkap Aksi Balap Liar

Penulis : lumajangsatu.com -
Satlantas Polres Lumajang Tangkap Aksi Balap Liar
Aksi balap liar yang berhasil dibubarkan oleh petugas di JLT Lumajang.

Lumajang - Maraknya aksi balap liar di sepanjang Jalan Lintas Timur ( JLT) Lumajang. Akhirnya Tim Gabungan Satlantas dan Satgas Preventif Polres Lumajang membubarkan aksi balap liar yang meresahkan masyarakat. 

Menurut Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik mengatakan bahwa ketika peserta balap liar dibubarkan warga sekitar juga kerap nonton. Seketika petugas datang mereka langsung kabur, hal ini pihaknya menindaklanjuti terkait dengan aduan masyarakat melalui call center Polres Lumajang.

Beruntung aksi balap liar tersebut segera ditangani sehingga mereka dapat dibubarkan. 

Ketika dibubarkan polisi berhasil menindaklanjuti 43 kendaraan yang ditidak sesuai dengan spesifikasi.

"Ada 15 kendaraan tanpa plat nomor, 13 kenalpot tidak standart, dan 15 tanpa STNK," pungkasnya Minggu, (18/2/2024).

Petugas kemudian melakukan pengejaran kepada sejumlah peserta balap liar, yang rata-rata adalah anak muda.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat jika melihat atau mengetahui adanya tindak kriminalitas atau aksi balap liar di Lumajang agar dapat menghubungi nomor WhatsApp " WAYAHE LAPOR CAK KAPOLRES" di 085933800900 dan hotline 110 (Ind/hum/red).

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).