Salah satu kawanan maling

Maling Sapi di Klakah Lumajang Babak Belur Dimassa Warga

Penulis : lumajangsatu.com -
Maling Sapi di Klakah Lumajang Babak Belur Dimassa Warga
Tangkapan layar ketika pelaku diamankan petugas usai digebuki warga

Lumajang - Pria berinisial SAM babak belur dihajar massa karena tertangkap tangan hendak mencuri sapi.

Aksi pencurian ini dilakukan di Dusun Linduboyo, Desa Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Sabtu (16/6/2024). Sapi yang akan dicuri merupakan milik Sagi (51) warga desa setempat.

Beruntung pelaku masih bisa diselamatkan sehingga berhasil diamankan oleh polisi.

Para pelaku hendak melakukan pencurian sapi di ketahui oleh warga yang curiga gerak-gerik mencurigakan.

"Para pelaku mengendap-ngendap di sebelah utara rumah korban," kata Tarmin warga sekitar.

Warga yang mengetahui terus melakukan pemantauan dengan membiarkan pelaku masuk ke dalam kandang.

"Pelaku itu kelihatan sekitar jam 02.00 WIB. Sapinya belum sampai dikeluarkan, warga langsung menggerebek pelaku," ujarnya.

Beruntung petugas Polsek dan Koramil Klakah tiba di lokasi kejadian, dan segera mengamankan pelaku.

"Kalau di KTP inisial SAM (38), warga Probolinggo. Warga heran kok sempat-sempatnya maling sapi, besok sudah hari raya Qurban," katanya.

Sementara Kapolsek Klakah, Iptu Khoirin Hariyanto ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa maling sapi dihakimi warga itu.

"Kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polres Lumajang agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Khoirin mengungkapkan, pelaku berada di dalam kandang sudah melepas tali tampar sapi incarannya. Namun belum dikeluarkan.

"Saat diinterogasi, pelaku sempat mengakui perbuatannya kepada petugas," terangnya.

Pelaku beraksi bersama 3 pelaku lain yang berhasil kabur setelah kepergok.

"Awalnya pelaku berakting seperti orang gila, tapi akhirnya ngaku juga," pungkasnya (Ind/red).

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.