Akibat Kemarau Panjang

BPBD dan TNI Sinergi Salurkan Air Bersih di Kedungjajang Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
BPBD dan TNI Sinergi Salurkan Air Bersih di Kedungjajang Lumajang
Penyaluran air bersih dua Desa di Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang

Lumajang - Musim kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan krisis air bersih di berbagai wilayah, termasuk di Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Untuk mengatasi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menginisiasi program pendistribusian air bersih ke desa-desa terdampak. Dalam upaya ini, TNI melalui Danposramil 0821-05/Kedungjajang turut mengambil peran penting untuk memastikan distribusi air bersih berjalan lancar dan tepat sasaran.

Saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Selasa (20/8/2024), Danposramil Kedungjajang Peltu Cahyo Purnomo mengungkapkan, bahwa dirinya memerintahkan dua personel Babinsa untuk mendampingi proses distribusi air bersih di Desa Bence dan Jatisari, Kecamatan Kedungjajang. Babinsa Bence dan Babinsa Jatisari secara aktif terlibat dalam kegiatan tersebut, memastikan bahwa setiap warga yang membutuhkan mendapatkan akses terhadap air bersih.

Peltu Cahyo juga mengungkapkan, kehadiran Babinsa di lapangan bukan hanya untuk mengawasi distribusi, tetapi juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Pendistribusian bantuan air bersih ini merupakan wujud perhatian pemerintah Kabupaten Lumajang terhadap dampak musim kemarau di wilayah Kedungjajang. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan seluruh warga Desa Bence dan Jatisari dapat memperoleh air bersih,” ungkap dia.

Distribusi air bersih tersebut dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi dengan baik, dengan Babinsa bersama petugas BPBD ditempatkan di titik-titik dusun yang sudah ditentukan sebelumnya. Mobil tangki air yang disediakan oleh BPBD dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang sangat mendesak di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, Peltu Cahyo menegaskan bahwa kehadiran TNI, khususnya Babinsa, dalam setiap kegiatan kemanusiaan seperti ini merupakan bentuk tanggung jawab untuk selalu berada di tengah-tengah masyarakat.

“Babinsa selalu siap berada di tengah masyarakat, terutama di saat-saat sulit seperti sekarang ini. Kami berupaya memastikan bahwa bantuan air bersih dari pemerintah dapat berjalan lancar dan tepat sasaran,” tambahnya.

Kehadiran TNI dalam kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari warga, yang merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari Babinsa. Kerja sama antara TNI dan BPBD diharapkan dapat terus berlanjut, terutama dalam situasi darurat seperti musim kemarau ini, untuk memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.