Meriah

Cek Sound Kampanye Cak Thoriq Ning Fika Padati JLT Lumajang

Penulis : -
Cek Sound Kampanye Cak Thoriq Ning Fika Padati JLT Lumajang
Para pecinta sound horeg memadati Kampanye Akbar 01 di JLT Lumajang.

Lumajang - Ribuan pendukung Cak Thoriq dan Ning Fika memadati JLT Lumajang menyaksikan cek sound H-1 Kampanye Akbar, bahkan pendukungnya pun ada yang dari luar kota. Mereka mengaku ngefans ke pasangan calon nomer urut 01.

Su'udi salah satu pecinta sound system dari Kabupaten Probolinggo mengakui dirinya datang ke Lumajang hanya untuk mensupport Cak Thoriq dan Ning Fika. 

"Saya pendukung setia, meskipun saya dari luar Kabupaten Probolinggo.Karena pemimpin seperti Cak Thoriq ini tegas dan peduli kepada rakyat" ucap lantangnya dengan suara semangat Sabtu, (16/11/2024).

Seperti pantauan Tim Lumajangsatu sebelum arak-arakan menuju Stadion Semeru Lumajang menampilkan berbagai macam sound system yang ada di Kabupaten Lumajang maupun Luar Kota, yakni BIGW, Simba, Rahayu, Indal, Satria, BCD Production, GS Audio,Raffan Lighting, Brewog dan Nanda Audio.

Acara ini diminati oleh semua golongan dengan dentuman sound system yang menggetarkan, menghibur warga dengan penampilan mereka. Masyarakat yang menyaksikan tampak antusias, penuh keyakinan calon yang didukungnya dipastikan menang dalam perhelatan politik di Lumajang.

"Tanggal 27 November 2024 kami siap menangkap Cak Thoriq Ning Fika " ungkap Rosyid salah satu pendukungnya.

Semaraknya acara ini, ditambah dengan kehadiran para pendukung serta komunitas pecinta sound menjadi bukti bahwa kampanye kali ini tak hanya sekadar pertemuan politik, tetapi juga sebuah pesta rakyat yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam mendukung calon pemimpin mereka (Ind/red).

 

 

 

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.