Antusias Tinggi Masyarakat

Puluhan Ribu Warga Lumajang Padati Kampanye Akbar Cak Thoriq-Ning Fika di Stadion Semeru

Penulis : -
Puluhan Ribu Warga Lumajang Padati Kampanye Akbar Cak Thoriq-Ning Fika di Stadion Semeru
Puluhan ribu masyarakat padati Stadion Semeru Lumajang

Lumajang - Kampanye akbar Paslon 01 Thoriqul Haq-Ning Fika di Stadion Semeru Lumajang dibanjiri puluhan ribu warga Lumajang. Masyarakat dari penjuru Kabupaten Lumajang memenuhi Stadion Semeru sejak siang hingga sore hari, Minggu, (17/11/2024).

Sodiq, salah seorang simpatisan dari Pronojiwo hadir mengikuti kampanye akbar Thoriqul Haq-Lucita Izza Rafika menyatakan dirinya hadir karena panggilan hati. Cak Thoriq dianggap sudah sukses dalam periode pertama sudah berhasil. Peeiode kedua bersama Ning Fika yang mendampingi Cak Thoria akan menjadikan Lumajang Maju dan Makmur.

Di Kecamatan Pronojiwo memiliki banyak potensi seperti pariwisata dan perkebunannya. Salak Pondoh Pronojiwo menjadi buah unggulan bagi warga Pronojiwo. Sedangkan wisata di Pronojiwo sudah Go Internasional. Masyarakat berharap dukungan penuh dari Pemerintah agar daerah Pronojiwo semakin maju.

"Kita berharap salak Pondoh Pronojiwo juga bisa Go Internasional seperti wisata Pronojiwo, kita titip Pronojiwo ke Cak Thoriq-Ning Fika," jelanya.

Dalam orasi politiknya, Cak Thoriq dan Ning Fika sudah menyiapkan beberapa program untuk Lumajang Maju dan Makmur. Antara lain, melahirkan gratis Periksa kesehatan gratis. Seragam sekolah dan SPP gratis. Beasiswa 1000 mahasiswa.

Kemudian, program Menaikan honor non NIP (TermasukMA) 700 ribu hingga 1 juta dan percepatan menjadi guru P3K bagi yang mengabdi di atas 10 tahun. Bantuan PKH daerah. Program pupuk subsidi bagi petani. Memastikan air bersih setiap rumah.

Melanjutkan pembangunan jalan kabupaten antar Kecamatan antar desa dan kedaruratan bencana. Penataan kawasan perkotaan dan kawasan kota baru. Melanjutkan stockpile pasir terpadu dan pembangunan jalan khusus tambang pasir.

Fasilitasi penambang pasir manual dengan alat mesin yang ramah lingkungan. Menjadikan gedung sujono sebagai Lumajang creative center. Pembinaan olahraga usia dini. Dana pengembangan Pesantren,Madin,TPQ, dan Majelis sholawat. Menaikan honor guru ngaji,takmir masjid dan marbot masjid. Menaikan honor RT, RW, SKD, perangkat desa dan kader. Pemasangan WIFI di ruangvpublik dan penambahan CCTV di daerah rawan kriminal.

Pengadaan mobil siaga desa dan sepeda motor desa. Optimalisasi daerah melalui elektronifikasi pajak pasir dan digitalisasi retribusi daerah masih menurut cak Thoriq emang ada beberapa kesamaan tapi juga ada beberapa program unggulan yang tidak sama salah’ satu contoh degetalisasi sangat optimis dapat melanjutkan membawa Lumajang MAJU dan MAKMUR diantaranya akan menaikkan sumber pendapatan asli Daerah serta peningkatan dari pajak.(Yd/*)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.