Melalui Pemanfaatan SPBE

Indah Wahyuni Dorong Akselerasi Pemerintahan Digital di Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Indah Wahyuni Dorong Akselerasi Pemerintahan Digital di Lumajang
Indah Wahyuni, Pj Bupati Kabupaten Lumajang

Lumajang - Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni mendorong akselerasi pemerintahan digital melalui pemanfaatan arsitektur SPBE. Sehingga apa yang dilakukan kedepan adalah digitalisasi sebagai faktor kunci untuk mewujudkan 'jalan tol' pelayanan publik.

"Kita perlu bagaimana menjadi gagasan kita bersama agar nantinya arsitektur dan roadmap SPBE bisa kita kembangkan dan bisa sebagai bentuk wujud bahwa rembug nyekrup diantara perangkat daerah dan pemerintah desa terintegrasi dan berjalan dengan baik," ujarnya saat membuka Forum Koordinasi SPBE di Ruang Narrarya Kirana, Rabu (21/11/2024).

Dimana arsitektur SPBE merupakan kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi proses bisnis, data dan informasi, infrastruktur SPBE, aplikasi SPBE, dan keamanan SPBE untuk menghasilkan layanan SPBE yang terintegrasi.

Pemerintah daerah terus berupaya mengoptimalkan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. SPBE diharapkan dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif, transparan, dan akuntabel.

"Tugas kita adalah memberikan pelayanan, bagaimana birokrasi di Lumajang bisa berjalan dengan baik, apa yang menjadi tujuan proses pembangunan bisa dirasakan dan bermanfaat untuk masyarakat di Lumajang kita perlu ada sebuah tool atau alat untuk mempercepat pelayanan, salah satunya menggunakan teknologi informasi melalui SPBE ini," tuturnya.

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang, Mustaqim menjelaskan bahwa Forum Kolaborasi SPBE ini dihadiri oleh jajaran Kepala Perangkat Daerah dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Ia berharap ada penyamaan persepsi oleh Tim Koordinasi SPBE di Lumajang.

"Dengan dilaksanakannya kegiatan forum kolaborasi SPBE ini diharapkan semua OPD dapat menyamakan persepsi dan meningkatkan kolaborasi dan sinergi penyelenggaraan SPBE di Lumajang, sehingga dapat mengoptimalkan layanan pemerintahan dan pelayanan publik serta bisa meningkatkan Indeks SPBE," jelasnya.

Dalam hal ini, Diskominfo Lumajang menghadirkan narasumber Retno Yuni Widayaningsih selaku Ketua Tim Kerja Tata Kelola SPBE Diskominfo Provinsi Jawa Timur yang menyampaikan materi tentang pemanfaatan arsitektur SPBE untuk dapat melaksanakan keterpaduan layanan digital menuju era transformasi digital pemerintah.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.