Aksi Kurang Pantas

Viral Goyang Akeloy di Jembatan Perak Lumajang Tuai Banyak Reaksi Netizen

Penulis : -
Viral Goyang Akeloy di Jembatan Perak Lumajang Tuai Banyak Reaksi Netizen
Aksi goyang alis joged di jembatan curah kobokan atau jembatan perak Lumajang

Lumajang - Jagad media sosial di Lumajang dibikin heboh dengan aksi goyang alias joged akeloy di jembatan Curah Kobokan (dulu dikenal jembatan perak) Piket Nol Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Aksi yang dilakukan seorang perempuan muda memakai baju mini berwarna putih tersebut menuai banyak reaksi netizen Lumajang.

Video berdurasi beberapa detik itu menampilkan aksi goyang yang tidak pantas karena dilakukan di ruang publik dan di daerah rawan bencana. Banyak netizen yang jengah dan aksi yang dilakukan bisa mengundang bencana seperti banjir dan letusan gunung Semeru.

Video goyang akeloy tersebut juga sudah viral di media sosial seperti facebook, instagram dan TikTok. Seperti yang diunggah pemilik akun facebook @Bos Chill mendapatkan 471 komentar dengan 132 dibagikan hingga tanggal 30 November 2024 pukul 15.30 WIB. Beragam komentar juga disampaikan oleh netizen.

“Ini adalah ritual memanggil banjir dan erupsi gunung Semeru yang bertepatan di jembatan perak,” tulis akun @sang Pujangga.

“Sebentar lagi ulang tahun Semeru yang erupsi semoga tidak terulang lagi kejadian itu karena saya mengalami sampai dua kali,” tulis akun @Dik Aktif.

Video yang sama juga viral di akun instagram Lumajangsatu, dengan 109 kali putar, 1,1 ribu like, 658 komentar, 493 dibagikan dan 69 favorit. Beragam komentar juga ditulis oleh netizen yang menganggap bahwa joged-joged kurang sopan di ruang publik sangat tidak pantas. Hingga kini, belum diketahui siapa nama yang melakukan aksi joged-joged tersebut dan juga untuk kepentingan apa membuat konten yang dianggap kurang pantas tersebut.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.