Hadapi Tantangan Alam

Pembangunan Dam Boreng Dihantam Banjir Akibat Hujan Deras di Lumajang

Penulis : -
Pembangunan Dam Boreng Dihantam Banjir Akibat Hujan Deras di Lumajang
Banjir sungai Kali Asem terjang pembangunan Dam Boreng

umajang - Banjir akibat hujan deras terjadi di sungai Kali Asem yang membelah kota Lumajang. Akibat banjir tersebut, pembangunam Dam Boreng atau Dam Gabiran menjadi terhambat.

Pasalnya, banjir yang cukup besar membuat sisi barat Dam Boreng yang dibangun menjadi ambrol. Terlihat dalam video yang beredar, bangunan sisi barat sebagian terbawa arus sungai.

"Sisi barat kayaknya yang ambrol mas, sore sungai kali asem yang banjir mas," ujar Taufiq, salag seorang warga di pinggir sungai Kali Asem, Sabtu (14/12/2024)

Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan Dam Gambiran menelan anggaran sekitar 11 miliar rupiah yang bersumber dari dana APBD Provinsi Jawa Timur. Pembangunan Dam Gambiran dilakukan untuk bisa mengairi ratusan hektar lahan pertanian yang tersebar di dua Desa dan satu Kelurahan.

Dari informasi yang disampaikan, bahwa pembangunan Dam Gambiran akan rampung akhir Desember 2024. Dari rilis terakhir Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Lumajang, pembangunan Dam Gambiran sudah sekitar 84,01 persen.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.