Musibah
Diterjang Gelombang, Nelayan Muda Hilang di Perairan Watu Pecak Lumajang
LUMAJANG – Laut Watu Pecak kembali menelan korban. Seorang nelayan muda, Ahmad Mustaqin (18), hilang setelah terhempas gelombang besar dan jatuh ke laut di Perairan Jaten, Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Selasa (12/8/2025) dini hari. Hingga malam hari, pencarian belum membuahkan hasil.
Mustaqin, warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, merupakan anak buah kapal (ABK) perahu speed fiber “Denpasar” yang dinakhodai Taufik Kurohman. Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, sesaat setelah kapal selesai menebar jaring dan bersiap pulang.
Nahas, saat korban berpindah ke bagian depan kapal, gelombang tinggi menghantam. Tubuhnya terpental dan terjun ke laut, sebelum hilang ditelan ombak.
Rekan-rekan korban bersama empat perahu nelayan langsung melakukan penyisiran, namun usaha tersebut sia-sia. Laporan kemudian diteruskan ke Posal Puger, Basarnas Pos Jember, dan BPBD Lumajang.
“Pencarian hari pertama masih nihil. Kami sudah melakukan observasi arus laut dan pencarian dari darat bersama Basarnas dan unsur SAR gabungan. Karena cuaca dan arus tidak memungkinkan, pencarian di laut akan dilanjutkan besok,” ujar Petugas TRC BPBD Lumajang, Dwi Nur Cahyono.
Posko SAR gabungan kini berdiri di rumah Kepala Desa Selok Awar-Awar untuk memudahkan koordinasi. Tim berencana kembali menurunkan unit perahu esok pagi, dengan lokasi pencarian menyesuaikan kondisi cuaca, baik melalui Pantai Sampar maupun Pantai Selok Awar-Awar (Ind/red).
Editor : Redaksi