Kolaborasi Lintas Sektor
Dinkes Gandeng PKK Skirining HPV-DNA Pastikan Wanita Lumajang Aman Kanker Serviks
Lumajang - Nilai unik dari kegiatan Skrining HPV-DNA yang digelar di Aula Puskesmas Rogotrunan, Selasa (21/10/2025), bukan hanya terletak pada hasil pemeriksaan kesehatan, melainkan pada proses sosial yang berlangsung di baliknya. Screning dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus human papillomavirus (HPV) tipe risiko tinggi pada sel-sel leher rahim (serviks).
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menekankan bahwa kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor yang hidup dan berdaya guna. Setiap pihak membawa peran strategisnya:
- Dinas Kesehatan P2 KB hadir sebagai fasilitator ilmu dan teknologi kesehatan, memberikan informasi, pemeriksaan, dan arahan medis yang tepat.
- PKK bertindak sebagai penggerak sosial, menggerakkan masyarakat untuk lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan diri dan keluarga.
- Organisasi wanita berperan sebagai penguat jejaring, memastikan pesan-pesan kesehatan tersampaikan lebih luas dan berkesinambungan.
- Masyarakat sendiri menjadi pelaku perubahan aktif, ikut serta dalam proses, berbagi pengalaman, dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh.
“Program ini menunjukkan bahwa kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi hasil sinergi antara lembaga, organisasi, dan masyarakat itu sendiri,” ujar Dewi Natalia.
Melalui model kolaboratif ini, skrining HPV-DNA menjadi simbol gotong royong kesehatan modern, cara baru menjaga kesehatan bangsa dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif semua pihak.
Acara yang melibatkan ibu-ibu, tenaga kesehatan, dan organisasi wanita ini memperlihatkan bahwa perubahan sosial dan peningkatan kesadaran kesehatan berjalan seiring dengan tindakan nyata. Tidak sekadar formalitas, tetapi sebuah proses pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat secara kolektif.
Dewi menegaskan, ketika semua pihak membawa perannya dengan sungguh-sungguh, dampak kesehatan menjadi lebih menyeluruh dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat jaringan sosial di komunitas.
Dengan demikian, skrining HPV-DNA di Lumajang tidak hanya menjadi kegiatan medis, tetapi juga wujud nyata kolaborasi sosial yang mampu memelihara kesehatan masyarakat melalui edukasi, pemberdayaan, dan partisipasi aktif perempuan sebagai penggerak perubahan.(Red)
Editor : Redaksi