Upaya pemerintah
Pemkab Lumajang Perkuat Penanganan Hoaks di Tengah Kenaikan Aktivitas Semeru
Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan pentingnya langkah cepat dan terukur dalam menangani penyebaran hoaks terkait peningkatan aktivitas Gunung Semeru. Isu-isu tidak valid yang beredar di media sosial dinilai berpotensi memicu kepanikan dan keputusan warga yang tidak sesuai prosedur keselamatan.
Penegasan tersebut disampaikan dalam rapat evaluasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana (PDB) erupsi Semeru yang dipimpin Sekretaris Daerah Lumajang, Agus Triyono, selaku Pelaksana Harian SKPDB, di Pendopo Kecamatan Pronojiwo, Jumat (21/11/2025).
Menurut Agus, informasi palsu dapat memicu situasi lapangan menjadi tidak terkendali, mulai dari evakuasi mandiri yang tidak aman, penumpukan warga di jalur tertentu, hingga gangguan distribusi bantuan.
“Satu informasi palsu bisa menggerakkan ratusan warga secara bersamaan. Karena itu, penanganan hoaks bukan sekadar membantah, tetapi memastikan publik kembali tenang dengan data faktual,” tegasnya.
Kontra-Narasi Cepat dan Terarah
Pemkab Lumajang menilai strategi kontra-narasi harus dilakukan secara cepat, jelas, dan memberi rasa aman. Verifikasi lapangan, visualisasi data status gunung, hingga laporan tim gabungan menjadi bagian dari metode penyampaian informasi resmi kepada publik.
Seluruh update situasi bencana, jalur evakuasi, serta klarifikasi hoaks dipusatkan melalui kanal resmi pemerintah daerah, seperti website Pemkab Lumajang, akun media sosial resmi, serta siaran LPPL Suara Lumajang.
“Di masa darurat, kepercayaan publik adalah aset terpenting. Dengan informasi resmi yang konsisten dan penanganan hoaks yang tepat, masyarakat dapat tetap tenang dan mengambil keputusan yang benar,” ujar Agus Triyono.
Imbauan untuk Warga
Pemkab Lumajang juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengikuti arahan petugas di lapangan. Pemerintah berharap sinergi informasi dapat mempercepat penanganan dan menjaga keselamatan warga di wilayah rawan erupsi Semeru (Red).
Editor : Redaksi