Paparkan Kerusakan
Bupati Indah Sampaikan Kondisi Nyata Lumajang Pascabencana
Lumajang - Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M.Si., menyampaikan pemetaan kerusakan infrastruktur akibat erupsi Gunung Semeru dan bencana hidrometeorologi yang menghantam Kabupaten Lumajang selama sepekan terakhir. Dengan suara tegas namun bergetar, ia menggambarkan betapa dahsyatnya dampak bencana yang menyapu pemukiman warga dan memutus akses vital masyarakat.
Desa Supiturang di Kecamatan Pronojiwo menjadi salah satu wilayah terdampak terparah. Di sana, 232 rumah warga rusak sedang hingga berat, menyisakan puing-puing dan cerita kehilangan. Tak hanya bangunan, jaringan infrastruktur yang menjadi nadi kehidupan warga juga turut luluh lantak—jalan lingkungan dan sistem drainase sepanjang 1.000 meter dilaporkan hancur.
Kerusakan paling mencolok terlihat pada tanggul di Dusun Sumber Sari. Pemerintah daerah kini harus membangun kembali tanggul sepanjang 2.500 meter, serta membuka alur sungai dengan panjang yang sama untuk menahan ancaman banjir lahar dingin.
"Pembukaan alur baru berjalan sepanjang 500 meter, masih tersisa 2.000 meter lagi," ujar Indah Amperawati yang akrab disapa Bunda Indah saat memberi paparan di hadapan Tim Pengawas Bencana DPR RI, Rabu (26/11/2025).
Tidak berhenti di situ, bencana juga merusak akses mobilitas warga. Jalur penghubung di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, kini berada pada status kritis. Pemerintah merencanakan pembangunan jembatan gantung sepanjang 300 meter guna memulihkan konektivitas dan aktivitas warga yang terisolasi.
Sementara itu, kondisi tanggul di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, juga dilaporkan jebol sepanjang 300 meter, meningkatkan kerentanan kawasan terhadap aliran material vulkanik.
BNPB telah memetakan sejumlah jalur evakuasi yang kini mengalami kerusakan berat, di antaranya:
- Ruas Candipuro–Penanggal: 6.350 meter
- Ruas Tumpeng–Pasrujambe: 6.350 meter
- Ruas Gesang–Tumpeng: 6.750 meter (kritis)
Kerusakan tidak hanya terjadi pada pemukiman dan jaringan jalan, tetapi juga sistem irigasi yang menopang sektor pertanian. Di Desa Supiturang, saluran air di beberapa titik mengalami kerusakan, yaitu:
- Dusun Gumukmas:25 meter
- Sumber Gentong: 100 meter
- Sumber Kamar A: 150 meter
Jika tidak segera diperbaiki, kerusakan ini berpotensi menghambat produksi pertanian pada masa pemulihan pascabencana.
"Nilai total kerusakan infrastruktur masih dalam proses asesmen," pungkas Bunda Indah, menutup laporan teknis yang menjadi alarm bagi percepatan penanganan (Ind/red).
Editor : Redaksi