Kinerja
BNNK Lumajang Tancap Gas Perangi Narkoba, Kinerja P4GN 2025 Lampaui Target
Lumajang – Perang melawan narkoba terus digencarkan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Lumajang. Di bawah kepemimpinan Kepala BNNK Lumajang AKBP Indra Brahmana, upaya pencegahan, pemberantasan, hingga rehabilitasi penyalahgunaan narkotika sepanjang tahun 2025 menunjukkan hasil signifikan, bahkan melampaui target yang ditetapkan.
Ancaman narkoba dinilai bukan lagi kejahatan biasa, melainkan ancaman strategis nasional yang berpotensi merusak sendi kehidupan sosial, kesehatan, keamanan, serta masa depan generasi muda. Hal ini sejalan dengan komitmen nasional dan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa narkoba merupakan salah satu ancaman terbesar bagi masa depan bangsa dan harus diperangi secara menyeluruh serta berkelanjutan.
Menindaklanjuti arahan tersebut, BNNK Lumajang mengintensifkan pelaksanaan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Sepanjang 2025, BNNK Lumajang berhasil menjalin kerja sama P4GN dengan 11 lembaga, yang terdiri dari institusi pendidikan dan instansi pemerintahan di wilayah Lumajang.
Di sektor rehabilitasi, BNNK Lumajang menggandeng Puskesmas Klakah dan Puskesmas Jatiroto sebagai mitra layanan rehabilitasi. Selama satu tahun, BNNK Lumajang menerbitkan 117 Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika, sebagai bagian dari upaya pencegahan dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba.
Layanan rehabilitasi juga diperkuat melalui Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Kelurahan Tompokersan yang menangani lima klien dengan dukungan lima agen pemulihan. Selain itu, BNNK Lumajang memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan dan pascarehabilitasi kepada 44 klien, terdiri dari 20 klien sukarela dan 24 klien wajib.
Secara keseluruhan, pelaksanaan rehabilitasi melalui mekanisme asesmen terpadu mencapai 31 klien, atau 106,9 persen dari target 29 klien. Rinciannya meliputi empat klien rawat inap, 24 klien rawat jalan, serta tiga klien rehabilitasi di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara.
Tak hanya fokus pada rehabilitasi, BNNK Lumajang juga menguatkan pencegahan berbasis masyarakat. Salah satunya melalui pembentukan Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di Desa Rowokangkung. Desa ini dikembangkan sebagai model wilayah dengan sistem pencegahan terpadu berbasis partisipasi warga.
Sebagai penguat ketahanan sosial, BNNK Lumajang mendorong program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi (selase). Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekaligus menjadi benteng sosial dari ancaman peredaran narkoba.
Di bidang pencegahan, sepanjang 2025 BNNK Lumajang menggelar 126 kegiatan sosialisasi dan edukasi yang menjangkau 21.423 peserta dari berbagai elemen, mulai pelajar, aparatur pemerintah, hingga masyarakat umum. Edukasi digital juga dioptimalkan melalui produksi 240 konten media sosial yang berhasil menjangkau 324.251 penonton.
Pengawasan turut diperketat melalui kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), khususnya dalam pengamanan arus mudik dan balik hari besar keagamaan. Selain itu, BNNK Lumajang melaksanakan 12 kegiatan tes urine dengan 263 peserta serta 36 kegiatan peran serta masyarakat yang melibatkan 372 peserta sebagai langkah deteksi dini dan penguatan kepedulian publik.
AKBP Indra Brahmana menegaskan, seluruh capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif dan sinergi berbagai pihak. “Perang melawan narkoba tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan keterlibatan semua elemen, baik pemerintah, aparat penegak hukum, tenaga kesehatan, hingga masyarakat,” ujarnya.
Dengan capaian tersebut, BNNK Lumajang menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda terdepan dalam melindungi generasi muda dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat dari ancaman narkotika.
Editor : Redaksi