Lumajang Raih 9 Emas, Posisi Klasemen PORPROV Bertahan di 10 Besar

Penulis : lumajangsatu.com -
Lumajang Raih 9 Emas, Posisi Klasemen PORPROV Bertahan di 10 Besar

Banyuwangi(lumajangsatu.com) - Kontingen Lumajang terus meraup mendali di PORPROV Banyuwangi untuk menjaga konsistensi masuk 10 besar klasemen. Tambahan Satu mendali Emas dan satu mendali Perunggu, Lumajang tetap konsisten di posisi 7 Klasemen Sementara.

Lumajang kini meraup 9 Mendali Emas, 3 Perak dan 4 Perunggu dengan total 46 poin. "Tambahan mendali dari Catur, Lumajang terus bertahan di 10 besar dengan posisi ke 7," ungkap Edi Sujarwo, komandan Kontingen Lumajang.

Lumajang masih berpeluang menambah perbendharaan mendali ari cabang olah raga, Silat, Karate, Bridge, Biliar dan Takraw yang kini memasuki babak penyisihan.

"Target mendali terus dikejar, harapan kita masih besar. ini berkat dukungan dan doa masyarakat Lumajang," jelasnya.

Peluang menambah mendali dari cabor Catur Klasih masih ada. "Ya semoga catur nanti bisa sumbang mendali," ungkap Edi.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).