Pemain Inti dan Cadangan Jomplang, PSIL Muda Dibekuk Shaolin Soccer 2-0

Penulis : lumajangsatu.com -
Pemain Inti dan Cadangan Jomplang, PSIL Muda Dibekuk Shaolin Soccer 2-0

Tempeh(lumajangsatu.com) - Tim PSIL Muda dibekuk oleh Shaolin Soccer dengan skor 2-0 di Stadion Kecamatan Tempeh, Selasa(09/06). Kekalahan dari skuad muda Laskar Wirabhumi tidak lepas dari jomblangnya dari tim inti dengan cadangan.

PSIL Muda sebenarnya mampu mencetak sejumlah peluang ke Shaolin Soccer yang diperkuatn beberapa mantan pemain PORPROV. Sayang, sejumlah peluang tidak menjadi gol.

"Anak-anak luar biasa, kita mainkan semua skuad, agar tahu kemampuanya, ini ajang perebutan skuad inti," jelasn pelatih PSIL U-17, Agus Soli.

"Kita bisa melihat, bagaimana pemain yang mau maju dan tidak dalam pemusatan latihan yang kami adakan," jelasn Junaidi, asisisten pelatih.

Dua goal PSIL muda dikarenakan kesalah pejaga gawang yang terlihat tegang. Pasalnya, pemain Muda PSIL baru kali ini melakukan ajang uji coba.

"Ya, saya instruksikan untuk bola aman, mungkin tegang mereka. Biar jadi pengalaman, karena ada 5 kiper yang bersaing nantinya," jelas pelatih Kiper, Sutrisno Herlambang.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).