Ada Apa Dibalik Alat Survei Rencana Tambang Geothermal?
Lumajang kali ini dihebohkan dengan adanya rencana tambang Geothermal di Kaki Gunung Lemongan. Bahkan yang terbaru, ada alat survei panas bumi yang mengegerkan masyarakat di Kecamatan Klakah dan Kedungjajang. Yang paling menarik, Bupati Lumajanng, As'at Malik juga tidak mengetahui adanya survei panas bumi di wilaya kekuasaannya. Ada apa dengan Geothermal dan Ketidak tahuan Bupati Lumajang.
Ini sangat aneh bagi pemerintahan di Lumajang, masyarakat dikhawatirkan adanya tambang panas bumi (Geothermal) yang dihubungkan dengan bencana seperti Lumpur Lapindo. Ada juga yang memprediksi panas bumi bila ditambang juga menganggu ekosistem alam seperti tumbuhan, pertanian, flora dan fauna.
Yang paling menarik adalah, orang nomor satu di Lumajang tidak mengetahui adanya pemasangan alat survei panas bumi dan diduga oleh aktivis lingkungan ada hubungannya dengan tambang Geothermal.
A'ak Abdullah Alkudus mengaku sudah mendapat informasi 3 tahun lalu, adanya tambang Geothermal di Gunung Lemongan, Bromo dan Raung. Dia juga mengendus aktivitas warga yang direkrut investor untuk menyukseskan tambang Geothermal.
A'ak mengaku sangat was-was, bila tambang Geothermal dilakukan dengan sembunyi-sembunyi bisa menyebabkan adanya gesekan di masyarakat. Bila tambang Geothermal diyakini pemerintah bisa menghidupi hajat hidup orang banyak, kenapa tidak dilakukan sosialisasi. "Saya berharap ada sosialisasi dampak positif dan negatifnya," jelasnya.
Sementara, As'at Malik saat ditanya wartawan mengenai adanya rencana tambang Geothermal juga membantah dirinya mengetahui. Bahkan, saat dilapori oleh Aktivis Lingkungan hanya diharapkan untuk cek and ricek.
As'at juga sangat kaget saat ada penemuan alat survei panas bumi di Desa Bandaran Kecamatan Kedungjajang yang meresahkan warga. Disaat As'at sedang makan siang bersama pejabat di panti PKK sosialiasi survesy seismik 2d cadangan gas dan minyak, sejumlah bawahannya membantah ada survei panas bumi.
Mengenai ketidak tahuan pejabat pemkab adanya survei panas bumi dan rencana tambang Geothermal ini sangat menarik. Pasalnya, Pemkab Lumajang memiliki pembantu di level kecamatan serta dibantu kepala desa. Yang menarik tilik sandi pemkab yakni Kesbangpol juga tidak mengetahui adanya tambang Geothermal.
Komunikasi yang terjalin di pemerintahan mengenai isu tambang Geothermal sangat berbeda dengan masyarakat. Hari demi hari, isu panas soal tambang panas bumi menjadi rasan-rasan. Kini pemerintah harus mencari, kenapa tambang geothermal dan alat survei panas bumi masuk ke Lumajang. Bupati Lumajang harus merapatkan barisan, isu-isu sensitif di Lumajang soal tambang harus menjadi perhatian, berkaca pada tambang pasir besi, pasir semeru yang diklaim bisa memakmuran masyarakat, malah menyengsarakan masyarakat. Bukan saatnya mencari kambing hitam, soal tambang soal negara juga.(ls/red)
Editor : Redaksi