Woow..!! Asyeek, Musim Koyo di Ranu Klakah Ribuan Udang Mabuk dan Ditangkap Warga

Penulis : lumajangsatu.com -
Woow..!! Asyeek, Musim Koyo di Ranu Klakah Ribuan Udang Mabuk dan Ditangkap Warga

Lumajang (lumajangsatu.com) - Muisim kemarau ternyata membawa berkah tersendiri bagi warga disekitar ranu (danau) dilereng gunung Lemongan-Lumajang. Pasalnya, ribuan udang sedang mabuk atau warga sekitar menyebut kejadian itu dengan Koyo.

"Mulai tadi malam mas, banyak udang-udang diranu Tegalrandu (Klakah) mabuk dan banyak warga yang menangkapnya," ujar Sahid warga sekitar, Sabtu (04/07/2015).

Para nelayan air tawar yang mayoritas dari warga sekitar tak menyia-nyiakan kejadian tahunan tersebut. Berbekal perahu dari bambu dan jaring, para nelayan itu mengambil berkah dengan menangkap udang-udang yang sedang mabuk itu.

"Banyak yang menangkap udang dengan jaring, kemudian dijual dipinggir ranu karena memang sudah banyak yang menanti untuk membeli untuk konsumsi saat bulan puasa," ujar Rachmad salah seorang pembeli.

Sebelum musim koyo udang di ranu Tegalrandu, harga udang perkilonya mencapai 60 ribu, namun saat banyak tangkapan saat ini harga udang hanya 30 ribu saja perkilo. "Saya tadi beli dua kilo mas, untuk menu buka puasa dan saya akan berikan kesaudara-saudara juga," paparnya.

Biasanya, musim koyo tidak terjadi pada udang namun pada ikan-ikan yang menghuni ranu di lereng gunung Lemongan. Kemungkinan besar, dalam beberapa hari kedepan, akan terjadi musim koyo untuk ikan-ikan dan harga ikan pasti murah-murah.(Mad/ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).