Teror Kekeringan Melanda, Puluhan Warga Berebut Air Bersih

Penulis : lumajangsatu.com -
Teror Kekeringan Melanda, Puluhan Warga Berebut Air Bersih

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dampak musim kemarau mulai dirasakan oleh warga Dusun Curah Lengkong Desa Curah Petung Kecamatan Kedungjajang Lumajang, Puluhan warga berebut air bersih di sebuah tempat penyimpanan air di Desa setempat, Kamis (30/07/2015).

Menurut warga, bantuan air bersih yang diberikan oleh Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini dikirim satu minggu sekali, pdahal kebutuhan airsangat besar hingga memaksa warga mengambil air bersih di sungai dengan jarak tempuh hingga 2 kilo meter.

"Seminggu sekali mas, jadi kita masih harus ke sungai untuk dapat mencukupi kebutuhan air kita," ujar Bustan salah satu warga saat ditanya lumajangsatu.com.

Lebih ia menjelaskan, jika kesulitan air ini merupakan peristiwa tahunan saat musim kemarau tiba. Sebab selain merupakan daerah pegunungan di daerah tersebut tidak ada sumber mata air yang dekat dengan permukiman warga.

"Kalau ke sumber mata airnya jauh mas, sekitar 2 kilo meter," tambahnya.

Warga berharap ada upaya kongkrit dari Pemerintah Daerah untuk dapat mengatasi kesulitan air, sehingga warga tidak lagi harus mengantri untuk mendapatkan air bersih. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).