Budi Satria Siap Bersaing Dengan Ngateman, Pujo dan Bukasan Untuk Ketua KONI Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Budi Satria Siap Bersaing Dengan Ngateman, Pujo dan Bukasan Untuk Ketua KONI Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Musyawarah Olah Raga Kabupaten (Musorkab) Luar biasan KONI Lumajang dalam agenda pemilihan ketua yang baru, terus bermunculkan para calon. Jika sebelumnya dikalangan pelaku olah raga yang muncul, Plt Ketua KONI, Pujo Asmara, Ngateman, ketua Asosiasi PSSI dan Ketua PBSI, Bukasan.

Kini muncul nama lagi yakni, Sekretaris KONI, Budi Satria, yang diusung oleh beberapa cabor bersaing dengan 3 kandidat calon ketua KONI. Pelaksanaan Musorkab KONI akan dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2015 mendatang.

"Saya diminta maju oleh teman-teman cabor mas," kata Budi saat dihubungi lumajangsatu.com.

Menurutnya, dia siap maju bila didukung cabor sesuai dengan mekanisme AD/ART. Dirinya juga ingin memajukan olah raga di Lumajang untuk lebih baik lagi. "Kalau didukung teman-teman cabor saya siap," jelasnya.

Musorkab luar biasa KONI 2015, banyak harapan yang diinginkan para atlet, pembina dan masyarakat Lumajang. Agar prestasi atlet Lumajang lebih meningkat lagi dan perhatian pada atlet diutamankan. (ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).