Masyarakat Minta Bupati Cabut SK Desa Selok Awar-Awar Jadi Desa Wisata

Penulis : lumajangsatu.com -
Masyarakat Minta Bupati Cabut SK Desa Selok Awar-Awar Jadi Desa Wisata

Lumajang (lumajangsatu.com) - Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian yang merupakan salah satu Desa Wisata unggulan dari 21 Kecamatan. Perlu dikaji ulang, dikarenakan lokasi wisata pantai religi bagi umat hindu sudah rusak lingkungannya.

Sejumla masyarakat dari berbagai lapisan, meminta Desa Selok Awar-awar segera digantik desa lainya sebagai desa wisata di Kecamatan Pasirian.

"Sudah tak pantas desa Selok Awar-awar jadi Desa Wisata, bupati harus mencabutnya," ungkap Anwar, Aktivis Mahasiswa Lumajang.

"Desa itu sudah menjadi Desa rusak, saya datang kesana, tidak ada keindahan," terang Samsul, warga Desa Pasirian.

"Bupati harus mencabut Selok Awar-awar sebagai desa wisata, disana khan ada Desa Bago, dengan Pantai Bambangnya, kok bisa terpilih sih," jelasnya.

Kades Haryono menambang pasir illegal di Pesisir Pantai Watu Pecak dengan alasan sebagai pengembangan wisata. Namun, yang terjadi kerusakan lingkungan dan pasir dijual belikan secara illegal.

Selain itu, kepemilikan tanah atau lahan di Pantai Watu Pecak masih simpang siur, lantaran perhutani membatah lokasi pertambangan masuk wilayahnya. Kuasa Hukum Kades Haryono, Heru Laksono mengaku, kliennya melakukan pengembangan wisata dengan menambang pasirnya.

"Klien saya itu mendukung program pemerintah, desa selok awar-awar kan, masuk desa wisata. Wajar dong dia melakukan pembangunan disana," jelas politisi Demokrat.

Ketua Komisi C DPRD Lumajang, Suigsan mengaku akan mengkaji ulang soal Desa Selok Awar-awar dijadikan Desa Wisata. "Kalau sudah ditambang, banyak kubangan, lingkungan rusak, trus apanya yangmau dijadikan desa wisata," jelas politisi Golkar itu..(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.