Andi : Pelaksanaan Piala KONI 2015 Sudah 75 Persen

Penulis : lumajangsatu.com -
Andi : Pelaksanaan Piala KONI 2015 Sudah 75 Persen

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pagelaran Piala KONI 2015 yang dihelatkan mulai tanggal 22 Oktober hingga 7 Nopember. Hingga tanggal, 3 Nopember 2015 pelaksanaan sudah berlangsung 75 persen.

Sebanyak 14 cabor yang sudah melaksanakan Piala KONI dan 6 Cabor masih berlangsung dan akan berlangsung.

"Ini kita pantau terus pelaksanaanya, alhamdulillah tidak ada kendala, semoga hingga penutup piala KONi tetap berjalan sesuai rencana atas kehendak Allah," ungkap, Sukma Andi Darmawan, S.Pd, selaku Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Lumajang.

14 Cabor yang telah selesai yakni, PASI, Perwosi, NPC, PGSI, PRSI, Persani, ISSI, PTMSI, PBVSI, Pelti, PSTI, GABSI, Percasi, PBSI. Sedangkan yang masih berlangsung yakni, PSSI, Perbasi, IPSI, TI, FORKI, POBSI

"Yang tidak mengelar yakni POSSI, PORDASI, PERBAKI, FPTI dan PERTINA," ungkap pria yang berambut cepak itu.

Menurut Andi, pihaknya akan melakukan evaluasi usai pagelaran Piala KONI untuk menunjang Pembinaan dan Prestasi Olah Raga di Lumajang. "Kita akan melihat, Cabor yang prestasi dan rekreasi, sehingga nantinya prestasi Lumajang diberbagi even, Kejurda dan Kejurnas bisa meraih prestasi bagi sang atlet," terang Andi yang juga Guru Olah Raga di SMPN 3 Senduro.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).