Muksin Ali Alatas Keluar Sebagai Juara Billiar Piala KONI 2015

Penulis : lumajangsatu.com -
Muksin Ali Alatas Keluar Sebagai Juara Billiar Piala KONI 2015

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kejuaraan Billiar Piala KONI 2015 yang digelar di Enjoy Pool and Cafe menangkan oleh Muksin Ali Alatas, Juara II Agung Hadi Purnomo dan Juara III Tian Agus Setiono. Ketenangan Muksin dalam memasukan 9 balls mampu menjadi jawara di Piala KONI kali ini.


"Alhamdulliah mampu jadi yang terbaik di Piala KONI kali ini," ujar Muskin usai pertandingan, Selasa(03/11).

Dia berharap kejuaraan Billiard sering dilakukan di Lumajang. Pasalnya, banyak atlet muda yang berlatih secara mandiri. "Jika turnamen Billiar sering diadakan, saya yakin atlet berbakat bermunculan," ungkapnya.

Ketua POBSI Lumajang, Pujo Asmara Hadi mengatakan, Billiar yang sering diidentikan olah raga yang negatif, adalah tantangan baginya untuk melakukan pembinaan. Pasalnya, atlet Lumajang tidak kalah dalam bersaing di level Propinsi.

"Kita sering mendapatkan mendali, Lumajang harus bisa melirik cabor billiar sebagai penyumbang mendali," terangnya.

Sementara, Kabid Humas dan Media KONI Lumajang, Harry Purwanto mengaku cabor billiar sebuah olah raga yang perlu diperhatikan. Pasalnya, atlet billiar sebelum mampu bermain, harus latihan dan mengeluar biaya secara mandiri.

"Cabor billiar ini bukan sembarang olah raga main-main, tetapi butuh ketelitian, latihan dan dimainkan seseorang yang memiliki otak yang luar biasa, jadi ini olah raga luar biasa," jelas pria yang juga seorang jurnalis itu.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).