Bekuk Randuagung, Kecamatan Tempeh Tampil di Final Piala KONI Sepak Bola

Penulis : lumajangsatu.com -
Bekuk Randuagung, Kecamatan Tempeh Tampil di Final Piala KONI Sepak Bola

Lumajang(lumajangsatu.com) - Babak Semifinal pertama di Cabang Olah Raga Sepak Bola Piala KONI, Tim Kecamatan Tempeh berhasil mengalahkan Tim Randuagung dengan skor besar 4-1 di Stadion Semeru, Rabu(04/11) sore.

Jalannya pertandingan, Tim Tempeh langsung menerapkan permainan cepat, dalam 10 menit babak pertama mampu mencetak 2 gol. Randuagung mampu membalas sebiji gol, hingga kedudukan 2-1 untuk Tempeh.

Babak kedua, koordinasi antar lini pemain Randuagung yang buruk, mampu dimanfaatkan oleh pemain Tempeh. Akibatnya, dua gol mampu dilesahkan oleh dua pemain depannya. Hingga akhir pertandingan skor 4-1.

Tempeh menuju pertandingan Grand Final, menunggu pemenang antara Kecamatan Senduro dan Kecamatan Jatiroto, Kamis(05/11) besok di Stadion Semeru.

"Sebenarnya, Laga Jatiroto dan Senduro, sebuah laga final prematur. Namun, bagaimana lagi, lha wong sudah ada mekanisme pertandingan," ungkap Mikko Agus Pribadi, Wakil Ketua PSSI Lumajang.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).