Hajar Juara Bertahan Senduro 0-1, Tim Kecamatan Tempeh Juara Piala KONI 2015

Penulis : lumajangsatu.com -
Hajar Juara Bertahan Senduro 0-1, Tim Kecamatan Tempeh Juara Piala KONI 2015

Lumajang(lumajangsatu.com) - Tim sepak bola Kecamatan Tempeh benar-benar tampil luar biasa di Final Piala KONI 2015 di stadion Semeru. Anak-anak Tempeh menghempaskan Tim Kecamatan Senduro yang merupakan Juara bertahan di Turnamen tahunan itu.

Anak-anak Tempeh mampu bermain efektif dan mengimbangi permainan taktis arek-arek Senduro. Babak pertama kedua tim mampu bermain dengan skor kaca-mata. Tapi, sang pengedor Tempeh, Youri Djorkaef mampu mengoyak gawang Senduro yang dijaga oleh Agung dibabak kedua.

Satu gol yang dicetak Top Skor Piala KONI 2015, membuat anak-anak Tempeh tampil juara usai pengadil lapangan meniup peluit panjang.

"Alhamdulillha juara, setelah bekerja keras," ujar Youri Djorkaef.

Dengan Tempeh berhasil mengondol piala KONI 2015, belum ada kecamatan yang mampu menjuari berturut-turut dua kali. Usai Senduro tak kuasa menahan Gempuran anak-anak Tempeh.

"Anak-anak sudah bermain bagus, tapi Tempeh lebih beruntung," ujar Wakit, pelatih Senduro.(ls/red)

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).