Berbakat, Atlet SD Tompokersan 3 Jawara di PWCC SMAN 3 Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Berbakat, Atlet SD Tompokersan 3 Jawara di PWCC SMAN 3 Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Puluhan pelajar mengikuti Palaga Wall Climbing Competition (PWCC) III dalam memperingati HUT SMAN 3 Lumajang. Kategori yang dilomba Lead Putra dan Putri.

Peserta pelajar Putra sebanyak 37 orang dan Putri sebanyak 13 orang. "Antusias sangat luar biasa, karena peserta dari tingkat SD, SMP dan SMA," kata Ahmad Fariz Sulton, Dewan Juri dari FPTI Lumajang.

Meski even wall climbing jarang digelar di Lumajang, menurut Dia, dengan adanya PWCC sebagai oase ditengah disepinya kejuaraan panjat tebing di LUmajang.

"Banyak masukan dari atlet, agar event panjat lebih sering diadakan level pelajar," ungkap Guru SMKN 2 Lumajang itu.

Untuk juara Lead Putra diraih oleh, Khusnual Izza Faraby Siswa SMAN 3 Lumajang, Helmy Nauval Dien SMA PGRI Lumajang dan Sugeng SMKN 1 Lumajang. Sedangkan Lead Putri Zaskia H. Nabila SD Tompokersan 3 Lumajang, Siti Nur Azizah SMAN 3 Lumajang dan Giska Prasti Arini SMKN 1 Lumajang.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).