#SavePesisir, Ayo Dukung Pantai Lumajang Jadi Kawasan Hijau dan Wisata Bukan Tambang

Penulis : lumajangsatu.com -
#SavePesisir, Ayo Dukung Pantai Lumajang Jadi Kawasan Hijau dan Wisata Bukan Tambang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Para aktivis lingkungan pesisir selatan Lumajang-Jember meminta agar kawasan selatan dijadikan kawasan hajau dan pariwisata. Aktivis lingkungan harga mati menolak pesisir seltan dijadikan kawasan pertambangan.

Para aktivis juga mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo meminta kawasan pesisir dijadikan wisata dan memberdayakan warga sekitar. Warga yang kadung ketergantungan dengan tambang, harus dicarikan solusi dengan mengelola pertanian, perikanan dan wisata.

"Dalam setiap kesemptan kami dengan tegas menolak pesisir selatan dijadikan wilayah tambang, kita minta pesisir pantai dijadikan kawasan hijau, pertanian, perikanan dan juga wisata," ujar H. Imron Fauzi koordinator Alinasi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPEL), Rabu (11/11/2015).

Sementara itu, Bupati Lumajang mengaku sudah mengrim surat kepada kementrian agar pesisir pantai Lumajang dijadikan kawasan bukan wilayah tambang (BWS). Informasinya, usulan tersebut mendapatkan respon positif dari kementrian.

"Kita sudah usulkan pesisir pantai selatan jadi kawasan bukan wilayah tambang (BWS), mari kita dukung bersama agar bisa terwujud pesisir kita jadi kawasan hijau," ujar As'at Malik Bupati Lumajang.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).