Momo Nahkhodai FPTI Lumajang Dalam Pembinaan Atlet Muda

Penulis : lumajangsatu.com -
Momo Nahkhodai FPTI Lumajang Dalam Pembinaan Atlet Muda

Lumajang(lumajangsatu.com) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Lumajang, akhirnya memiliki ketua yang baru setelah terpilih secara aklamasi yakni, Achmadi Utomo untuk periode 2015-2019 di Hall Amanda Group.

Terpilihnya, Momo Sapaan akrban Achmadi Utomo akan menjadi pelecut bagi FPTI untuk melakukan pembinaan atlet muda. Pasalnya, sejumlah sekolah di Lumajang memiliki banyak papan panjat.

"Saya akan mendukung semua agenda pembinaan atlet muda di FPTI," kata Ketua KONI Lumajang, H. Ngateman, Senin(23/11).

Bagi dia, pembinaan atlet muda sangat dibutuhkan bagi LUmajang. Sehingga, nantinya Lumajang akan bisa meraih prestasi baik level Jawa Timur dan Nasional. "Saya berharap FPTI bisa mengelar kejuaraan kelompok umur," terangnya.

Sementara, Achmad Fariz Sulton, seorang pelatih dan juga Guru SMKN 2 Lumajang mengaku sangat senang dalam pemilihan Muskablub FPTI tetap dari kalangan panjat. Sehingga, sangat tahu apa saja yang perlu dilakukan di FPTI dan atletnya. "Saya siap mendukung mas MOMO dan segenap penggurus di FPTI," ungkapnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).