Kotemplasi Kebersamaan Jelang 3 Tahun Lumajangsatu, Pembaca dan Relasi Kuasa

Penulis : lumajangsatu.com -
Kotemplasi Kebersamaan Jelang 3 Tahun Lumajangsatu, Pembaca dan Relasi Kuasa

Jelang 3 tahun tahun usia lumajangsatu.com, tim redaksi terus melakukan perubahan baik sistem pengembangan website yang dikelola oleh Web Development, Redaski dan Marketing. Banyak pengalaman yang berharga di jelang ulang tahun ke 3 tahun ini, jika di tahun ke 2, kita terus membangun jaringan dan pembaca di semua kalangan. Meski kita hadir di tanggal yang cantiik 12 Desember 2012 lalu.

Jika kita sebagai balita yang menginjak usia 3 tahun, kita belajar pada orang tua yang mengenalkan berbagai hal dilingkungan sekitar kita. Kini, kita sudah banyak relasi yang mengenalkan dan memahami dunia luar redaksi. Banyak relasi berbagai kalangan mengajak kita berinteraksi bagaimana dalam hal membangun Lumajang. Alhamdulillah, sosialisasi yang kita lakukan dengan para relasi mampu bersinergi dalam berbagai hal, yang tidak kita ketahui dan pahami.

Modalnya adalah kepercayaan, kita mulai dipercaya oleh para relasi bergaul diberbagai bisnis dan pembangunan Lumajang. Tak jarang, kita diajak untuk bisa saling memberikan sebuah informasi yang luar biasa potensi Lumajang. Kepercayaan relasi dan pembaca di tahun ke tiga terus tumbuh, semakin seringnya adanya informasi dan dalam jurnlisme dikenal citizen jurnalism.

Lumajangsatu.com tidak sendirian dalam memberikan informasi, karena partisipatif pembaca setia baik aktif dan pasif mampu menjadi agent perubahan. Meski ditengah persaingan bisnis mass media makin keras, namun ruang yang diberikan pembaca setia dan relasi bisnis mampu menjadi kekuatan di ruang redaksi dalam menyajikan informasi terkini dan teraktual.

Motto Bersatu Jadi Terbaik, bukan hanya rangkaian kata tetapi sebuah filosif yang mendalam bagi kemajuan lumajang di semua elemen masyarakat dan sektor bidang pembangunan. Adanya kemitraan antara pembaca, redakasi, relasi bisnis dan pemerintah mampu mensinergikan sebuah harapan tumbuhnya ekonomi masyarakat. Sehingga, Lumajang mampu dikenal dengan segala potensinya baik dikembangkan perorangan, komunitas, organisasi dan pemerintah oleh orang luar.

Lumajangsatu.com yang dikenal sebagai media daring lokal bukan sebuah usaha yang mudah dalam pengembangan, tanpa bantuan dari ruang redaksi. Inilah kekuatan kami di redaksi dengan pembaca dan relasi bisnis serta pemerintahan. Karena sebuah media harus mampu menjadi penyimbang dalam memberikan informasi yang benar dan aktual. Cover both side jadi hal utama dalam penyajian berita, bukan mengejar sensasi tetapi sebuah pencerahan dalam pembangunan di Lumajang khususnya.

Kehadiran lumajangsatu.com selama 3 tahun, bukan hal yang mudah tanpa sebuah kepercayaan yang instan. Karena pembaca lumajangsatu.com ada yang mengakses di media sosial seperti Facebook, Twitter, BBM dan Whatsapp. Sebuah kepercayaan banyaknya follower atau pembaca setia sebuah tantangan di redaksi dalam menyajikan informasi yang benar-benar dibutuhkan, bukan hanya kejar tayang dan mencari sensasi.

Ternyata dalam peyajian informasi yang dilakukan oleh redaksi dalam 3 tahun ini terus mendapat perhatian dalam pergerakan pembangunan di Lumajang. Tanpa disadari kemajuan pembangunan di Lumajang tak lepas dari dialektika masyarakat yang terekam di ruang redaksi dan reporter kami dilapangan.

Mengutip dari Dick Hartoko, "Setiap gagasan dan perbuatan yang mengandung dan mencetuskan kebenaran, keadilan, kejujuran, kerajinan, rasa keindahan, yang mengangkat manusia itu diatas kejasmaniaannya, dengan sendirinya mengabdi kepada tujuan revolusi kita, sekalipun tidak mengembor-gemborkan slogan-slogan".

Meskipun kita mengenal teori Agenda Setting untuk Komunikasi Massa, namun mengalirnya dalam menyajikan informasi penuh fakta. Mampu menjadikan pembaca semakin dekat dihati, laksana keluarga yang saling membutuhkan. Kritikan pembaca dan relasi mampu menjadikan kita terus belajar dan lebih baik setiap harinya.

Kami diredaksi juga bersedih, disaat ada 3 rekan jurnalis mendapat ancaman melalui SMS oleh orang tak dikenal. Inipun kami diredaksi sangat berduka, di iklim keterbukaan informasi, di Lumajang masih ada hal-hal yang mencoba membungkam media pada jurnalis. Sebenarnya jurnalis di Lumajang, sudah bekerja sesuai UU No. 40 tahun 1999 tentang pokok-pokok pers dan kode etik jurnalistik. Namun, gesekan dilapangan dalam menyajikan sebuah informasi dikalangan jurnalis dengan narasumber atau yang terkait terus mewarnai. Namun, resiko pekerjaan sebagai jurnalis dan media untuk sebuah kebenaran harus dijunjung tinggi.

Mengutip pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD : "Dari 4 pilar demokrasi, hanya pers yang masih sehat". Mahfud menilai, tiga pilar demokrasi yang lain yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif sudah busuk. Permainan eksekutif dan yudikatif itu kan sudah diketahui banyak orang, ironisnya mereka tertawa-tawa saja dan tidak tahu malu. Yudikatif juga busuk luar biasa.

Bagi Mahfud, dalam menjalankan perannya menopang demokrasi, pers selalu dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengancam idealisme. Banyak orang yang ingin membelokkan pers dengan iming-iming. Pada titik inilah idealisme wartawan dibutuhkan untuk menjaga demokrasi tetap berjalan di atas jalurnya.

"Pers bukan hanya sebatas mendukung demokrasi prosedural, tapi demokrasi substansial. Kalau tidak disadari ada potensi seperti itu, berbahaya bagi kehidupan demokrasi," pungkas Mahfud.

Kedepan lumajangsatu.com akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan pembaca yang membutuhkan informasi yang sehat. Sebaliknya, relasi bisnis dan pemerintah membutuhkan penyebarluasan informasinya dalam membangun relasi bisnis dan suksesnya sebuah pembangunan di Lumajang.

Kami diredaksi mengucapkan banyak terima kasih telah menjadi bagian keluarga dalam keterbukaan informasi publik. Tanpa kalian, kami bukan apa-apa dan tidak akan menjadi bagian dari kebesaran Lumajang dahulu, kini dan kedepan. (ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.