Diguyur Hujan Abu Gunung Bromo, Ratusan Hektar Tanaman Kentang Gagal Panen

Penulis : lumajangsatu.com -
Diguyur Hujan Abu Gunung Bromo, Ratusan Hektar Tanaman Kentang Gagal Panen

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan hektar tanaman kentang milik suku tengger di Desa Argosari Kecamatan Senduro Lumajang Gagal panen lantaran di terpa hujan abu sepekan lamanya, Sabtu (26/12/15).

"Ya kalau seratus hektar lebih mas, soalnya hampir seluruh warga saya itu berprofesi sebagai petani," ujar Ismail, Kepala Desa Argosari saat ditanya sejumlah awak media.

Masih katanya Ismail, menurutnya lahan pertanian milik suku tengger di Desa Argosari ini telah satu minggu di guyur hujan abu vulkanik Gunung Bromo, termasuk permukiman warga.

"Sekitar satu mingguan mas, dan bisa dilihat sendiri bagaimana kondisi tanaman kentang milik warga," tambahnya sambil menunjuk salah satu tanaman kentang yang layu.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu petani yang tanaman kentangnya banyak yang layu akibat dihujani abu vulkanik bromo, ia mengaku pesimis kentangnya tidak bisa di panen karena tebalnya abu yang menempel di dedaunan.

"Ini sudah layu mas, soalnya sudah satu minggu lebih yang di hujani abu bromo," ungkap Sunarmi saat ditanya di lahan pertanian kentang miliknya.

Sementara menurut data Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), jika abu vulkanik Gunung Bromo hingga kini terus mengarah ke timur, dengan tremor kegempaan masih fluktuatif. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).