Potensi Wisata Luar Biasa, Lumajang Disebut-sebut Raksasa Dunia Yang Sedang Tertidur

Penulis : lumajangsatu.com -
Potensi Wisata Luar Biasa, Lumajang Disebut-sebut Raksasa Dunia Yang Sedang Tertidur

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang, Deni Rohman mengaku kaget saat datang ke Kemeterian di Jakarta jika Potensi yang luar biasa ada di Kaki Gunung Semeru.

"Orang kementerian Pariwisata menyebut Lumajang sebagai Raksasa yang sedang tertidur," ujar Deni Rohman ditemui dikantornya, Kamis(07/01).

Lanjut dia, Lumajang adalah sebuah Kabupaten yang memiliki banyak potensi wisata alam yang lengkap. Mulai dari pantai daratan hingg pegunungan. Dengan potensi yang luar biasa itu, perlu digarap serius baik di obyek wisata dan promosinya.

"Saya kaget dan merinding waktu mendegar Dirjen Pariwisata menyampaikan seperti itu," ungkapnya.

Alasan ini sangat benar, Lumajang memiliki garis pantai dengan ke indahan alamnya seperti TPI, Watu Godek, Gedek, Rawa Bening, Bambang, Watu Pecak, Wotgalih dll. Sedagkan di daratan ada banyak wisata baik pertanian, danau, sumber mata air serta kebudayaan masyarakatnya.

"Kalau pengunung ada pendakian Semeru, B-29, Air Terjun yang banyak, pokoknya Lumajang luar bias, sampai saya bingung potensi luar biasa ini harus di bagaimanakan, hingga Pak Gawat selaku pimpinan untuk staf bisa melakukan inovasi," jelas pria hitam manis itu.

Disamping itu, Lumajang memiliki sebuah nilai sejarah yang luar biasa dengan Kerajaan Lamajangnya. "Pokoknya Lumajang ini luar biasa," pungkas Deni.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).