Usai Jaran Kencak, Kemenbud RI Tantang Lumajang Daftarkan Tari Kopyah Sebagai Intangible Cultural He

Penulis : lumajangsatu.com -
Usai Jaran Kencak, Kemenbud RI Tantang Lumajang Daftarkan Tari Kopyah Sebagai Intangible Cultural He

Lumajang(lumajangsatu.com) - Selain Jaran Kencak, Kementerian Kebudayaan berharap juga mendaftarkan Tari Kopyah sebagai sebagai warisan budaya bukan benda atau Intangible Cultural Heritage. Pasalnya, dalam anugerah budaya ditahun 2013 lalu, tari kopyah menyabet penghargaan sebagai penyaji terbaik.

"Kita juga diminta untuk mengajukan tarik kopyah sebagai warisan budaya Indonesia dari Lumajang," kata Plt Deni Rohman dikantornya,Senin(01/02) siang.

Hal ini tari kopyah dinilai memiliki keunikan dan keahlian si penari dalam memainkan sebuah alat penutup kepala. Selain itu, kopyah hitam yang dimainkan oleh pelaku seni adalah identik dengan Bung Karno.

"Ini juga sedang siapkan oleh Paguyuban Kesenian Jaran Kencak, dan mas A'ak siap untuk membuat proposalnya bersama Disbudpar," tegas Deni.

Tari kopyah di Lumajang bukan sebarang tarian karena, kopyah hitam kecil hingga tinggi mampu menjadi sebuah kesenian berdaya pikat tinggi.(ls/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.