Kantor Diklat Lumajang Gelar Workshop Peningkatkan SDM 205 Kopwan

Penulis : lumajangsatu.com -
Kantor Diklat Lumajang Gelar Workshop Peningkatkan SDM 205 Kopwan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dalam memperkuat perekonomian masyarakarat pedesaan dan perkotaan. Kantor diklat Lumajang mengelar Workspo peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Koperasi Wanita yang diikuti 210 pengurus dari 205 lembaga.

Workshop dibuka oleh wakl Bupati Lumajang, Buntaran Supriyanto dan berharap Kopwan menjadi salah satu penopang perekonomian. Karena Koperasi adalah soko guru dari ekonomi kerakyatan.

"Saya berharap Kopwan menjadi ujung tombak dalam menekan adanya bank titil atau bank jegguk yang bisa menjerat masyarakat dalam hutang," kata Buntaran.

Dalam workshop ini dengan meningkatkan motivasi atau pengelolaa pengurus, Meningkatan pengetahuan dan ketrampilan baik pengurus dan anggota. Yang paling utama Kopwan bisa memiliki peran dan fungsi dalam meningkatan perekonomian masyarakat.

"Dalam workshop ini pematerinya dari Lokal Lumajang dan Jawa Timur," ujar Kepala Kadiklat Lumajang, Nur Wakit.

Koperasi wanita yang ada di Lumajang terus mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKMN serta Jawa Timur. bahkan, terhadap Koperasi yang mampu beroinovasi ada penambahan modal.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).