Kementerian Pariwisata Tawari Lumajang Kembangkan Wisata Geopark

Penulis : lumajangsatu.com -
Kementerian Pariwisata Tawari Lumajang Kembangkan Wisata Geopark

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menawarkan ke Kabupaten Lumajang untuk mengembangkan wisata Geopark. Pasalnya, Lumajang dikeliling 3 gunung Api yakni Semeru, Bromo dan Lemongan.

Tawaran dari Kemenpar ini, bukan sesuatu yang tak bisa dikaji. Karena Lumajang kaya akan wisata alamnya baik di Kaki Gunung Semeru, Bromo sebelah timur dan Juga Lemongan dengan ranu-ranu yang diduga kuat bekas letusan.

"Kita ditawari, namun kita belum berani mengiyakan, meski potensi yang dimiliki Lumajang memang luar biasa," jelas Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar), Deni Rohman.

Bagi dia, Lumajang perlu ada penataan yang komprehensif. Namun, saat A'ak Abdullah Alkudus saat berkunjung ke Kemenpar bersama Disbudpar juga tertarik dan akan melakukan kajian dulu.

"Namun, dalam pengembangan Geopark, sangat diperlukan peran serta masyarakat," jelasnya.

Disbudpar akan terus melakukan pengembangan wisata berkelanjutan dengan kekuatan berbasis masyarakat yakni Pokdarwis di 21 Desa wisata di 21 Kecamatan. Karena wisata yang ada di Lumajang ujung tombaknya tetap ada dipartisipasi masyarakat.

"Kuncinya partisipasi masyarakat, kalau melihat " terang Deni.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).