Jaga Supportivitas, O2SN Atletik Hanya Atlet Yang Ada di Lintasan

Penulis : lumajangsatu.com -
Jaga Supportivitas, O2SN Atletik Hanya Atlet Yang Ada di Lintasan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Untuk menjaga supportivitas atlet di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atletik di lintasan lari Stadion Semeru. Hanya atlet yang berada di lintasan serta para wasit.

"Itu yang kita utamakan, jadi tidak boleh ada official disekitar lintasan, atlet bisa leluasa berlarri, lompat jauh ataupun tolak peluru," ujar Koordinator O2SN, Sukmad Andi Darmawan pada lumajangsatu.com, Kamis(17/03).

Ketika ditanya soal masih ada guru yang mendaftaran siswanya untuk ikut o2SN saat pelaksanaan.

Andi mengaku panitia O2SN juga tidak menerima para guru mendaftarkan siswanya disaat pelaksanaan. Paslanya, sesuai dengan mekanisme dan hasil technical metting sudah dilakukan perencanaan matang.

"Tadi ada yang daftar, tidak kita terima, karena bisa merusak jadwal pertandingan," papar pria yang juga Koordinator Bidang Pembinaan dan Prestasi di KONI Lumajang.

Untuk para atlet yang menjadi terbaik di O2SN akan dilakukan pembinaan. Sehingga, nantinya para atlet bisa memenuhi catatan waktu yang sudah dicapai atlet O2SN Jawa Timur.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).