Diduga Gara-Gara Mati Lampu, Nayala Lilin Hanguskan 2 Rumah Warga

Penulis : lumajangsatu.com -
Diduga Gara-Gara Mati Lampu, Nayala Lilin Hanguskan 2 Rumah Warga

Lumajang(lumajangsatu.com)- Rumah Matasan (56) dan Husaini (52) warga Desa Tegal Randu, Kec. klakah Lumajang luluh lantah setelah dilalap sijago merah selama berjam-jam, Rabu (23/03/16). Diduga kebakaran ini dipicu oleh nyala lilin saat terjadi pemadaman arus listrik.

"Karena mati lampu mas, jadi orangnya ini menyalakan lilin tapi sayangnya lilin itu malah jatuh dan membakar rumahnya," ujar Sadi, Kepala Desa Tegal Randu saat ditanya lumajangsatu.com.

Warga yang datang tidak mampu memadamkan kobaran api, lantaran api terus membesar karena bangunan rumah terbuat dari bambu dan kayu hingga akhirnya kedua rumah itupun luluh lantah.

"Inikan bangunannya kebanyakan dari bambu dan kayu mas, ya sangt mudah untuk api itu membesar dan menjalar keseluruh bagian rumah," tambahnya.

Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat kebakaran itu kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sementara kedua pemilik rumah itu hanya bisa berharap Pemerintah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang segera memberikan bantuan agar kedua korban kebakaran ini bisa kembali membangun rumahnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).