Yanuar Bramuda Berbagi Cerita Banyuwangi Sukses Membangun Branding Wisata ke Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Diseminasi tindak lanjut worskshop membangun Lumajang menuju City Branding oleh Kantor Diklat menghadirkan pembicara Yanuar Bramuda Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Yanuar memberikan resep bagaimana Banyuwangi sukses membuat branding dan sukses menyedot wisatwan denga branding The Sunrise Of Java.
Membranding suatu daerah harus dilakukan oleh semua unsure baik pemerintah dan juga masyarakat. Khusus pemerintah, sudah harus meninggalkan gaya lama yang bersifat manual dengan memanfaatkan tekhnologi online, semisal memanfaatkan WhatSApp untuk melakukan komuniasi.
"Kalau kepala SKPD-nya masih manual benget, terpaku pada surat dan surat, maka dijamin SKPD itu tidak akan maju. Karena dalam melakukan eksekusi harus surat dulu, rapat dulu, padahal itu bisa dilakukan dengan komuniasi di grup WA," paparnya.
Setelah semua instansi di lingkungan pemkab bisa satu kata dan tidak ada lagi ego sektoral barulah berbicara tentang promosi. Promosi membutuhkan biaya yang tidak sedikit bahkan hingga trilyunan rupiah. Namun, dengan hadirnya media sosial bisa dimanfaatkan untuk melakukan promosi gratis.
Di Banyuwangi, seluruh SKPD, Kantor Camat, Kantor Kelurahan dan Kantor Desa sudah terhubung secara online. Disamping itu, ada 1.400 titik Wifi gratis yang bisa dimanfaatkan oleh publik.
"Kita bisa bayangkan, masyarakat di masing-masing daerahnya mengupload potensinya, kalau di Lumajang pisang, satu minggu bicara soal pisang, pasti pisang akan masuk rating tinggi di Google, itulah yang namanya promosi gratis," paparnya.
Di Banyuwangi dengan kebijakan daerah tidak boleh ada Minimarket sejenis Indomart, Alfamart dan lainnya. Hotel di wilayah wisata juga tidak boleh dibangun, namun memanfaatkan homestay yang diberikan keterampilan dalam menyambut dan melayani tamu.
"Untuk mendukung prodak UMKM, kita buat Mall Banyuwangi, namun bukan bentuk fisik, akan tetapi mall online sejinis Tokopedia, sehingga semua prodak UMKM bisa dijual secara online. Pembuatannya gratis karena melibatkan dunia perbankan," pungkasnya.
Lumajang kata Yanuar memiliki karakteristik yang sama dengan Banyuwangi. Tinggal komitmen kepala daerah untuk memajukan dengan memanfaatkan segala fasilitas dan tidak terpaku pada anggaran di APBD saja.(Yd/red)
Editor : Redaksi