Ketua KONI Lumajang Jajakan Kerjasama SMANOR Pantau dan Bina Atlet Berbakat Sejak Dini

Penulis : lumajangsatu.com -
Ketua KONI Lumajang Jajakan Kerjasama SMANOR Pantau dan Bina Atlet Berbakat Sejak Dini

Banyuwangi(lumajangsatu.com) - Ketua KONI Lumajang, H. Ngateman usai menyabet penghargaan sebagai Tokoh Pembina Olah Raga. Dia langsung menjajaki kerjasama dengan instansi olah raga UPTD SMANOR dengan menemui kepalanya, Zainal Arifin untuk atlet berbakat dan berpretasi bisa mendapatkan beasiswa dan sekolah olah raga itu.

Didampingi wakil Ketua KONI I, Agus Samian, pihak SMANOR langsung menyambut baik keinginan dari KONI Lumajang untuk menjalin kerjasama program pembinaan atlet berbakat dan berprestasi.

"Sebenarnya, para pengurus KONI didaerah sudah memperhartikan terhadap atlet berbakat, sekarang sudah banyak ditinggalkan. Jangan heran bila saat ini prestasi Indonesia menurun," ujar Zainal.

menurut dia, penangan atlet berbakat, tidak semudah dalam memberikan pelajaran sekolah. Karena dunia olah raga berkaitan dengan mental, fisik dan intelektual. "Intelektual bisa dilakukan dengan cepat, tapi mental dan fisik, butuh proses baik atlet maupun manusia biasa," paparnya.

Ketua KONI, Ngateman berharap kedepan SMANOR memberikan program dan pengembangan dalam pembinaan atlet muda berbaka sejak dinit. Sehingga, nantinya Lumajang juga fokus dalam pembinaan dan prestasi. "Kita sangat berharap SMANOR juga ada kerjasama dengan Lumajang, agar atlet kita yang fokus pada pembinaan, nantinya bisa berpretasi," paparnya.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).