Usai Renang, Ketua KONI Siapkan Bonus Pada Atlet Silat Raih Mendali di Kejurda

Penulis : lumajangsatu.com -
Usai Renang, Ketua KONI Siapkan Bonus Pada Atlet Silat Raih Mendali di Kejurda

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ketua KONI Lumajang, Ngateman akan memberikan bonus pada atlet yang meraih mendali di setiap turun di Kejuaran Daerah tingkat Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk memompa semangat atlet, meski tidak sebesar bonus daerah lain.

"Saya akan berikan bonus pada atlet silat bisa mengondol mendali saat tanding di Banyuwangi," ungkap Ngateman saat menerima atlet silat di kantor KONI, Rabu(6/4) siang.

Baginya, atlet yang meraih mendali perlu mendapat perhatian dari induk organisasi olah raga. Dirinya juga berjanji pada atlet renang Lumajang yang kemarin meraih 2 mendali emas di Kejurda Jawa Timur.

"Kalau mendapat emas, saya kasih bonus 500 ribu, perak 300 ribu dan perunggu 200 ribu, kecil memang tapi ini anggap saja uang saku," paparnya.

Ngateman berharap atlet Lumajang tidak melihat besaran nilai bonus, tetapi sebuah prestasi yang lebih tinggi dan menjadi atlet Nasional dan mengharumkan nama bangsa.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).