Abrasi dan Jalan Rusak, Warung Ikan Bakar di TPI Tempursari Sepi Pembeli

Penulis : lumajangsatu.com -
Abrasi dan Jalan Rusak, Warung Ikan Bakar di TPI Tempursari Sepi Pembeli

Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat abrasi pantai dan rusaknya akses jalan menuju Tempursari, wisata pantai TPI menjadi sepi. Akibatnya, para penjual ikan bakar juga mengaku pendapatannya menurun karena jarang orang yang membeli.

"Sekarang sepi mas kunjungan ke TPI Tempursari, pemilik warung ikan bakar juga mengaku sangat sepi juga," ujar Nur Kholis salah satu pengelola wisata TPI Tempursari, Rabu (01/06/2016).

Jika hari normal kujungan, para pemilik warung ikan bakar bisa menjual 7-10 kg ikan segar, saat ini tinggal 1-2 kg ikan segar saja. Bahkan, terkadang hanya beberpa pemilik warung yang buka karena pengunjung sangat sepi.

"Itu dampak karena jalan di watu Gedek putus, jadi pengujung yang dari arah Lumajang malas lewat Pronojiwo karena harus memutar jauh," jelasnya.

Warga berharap pengerjaan darurat perbaikan jalan Pasirin-Tempursari di watu Gedek cepat selesai. Sehingga saat hari raya, warga akan banyak berkujung ke TPI Tempursari. "Semoga saat hari raya jalan yang diperbaiki sudah bisa dilintasi roda dua dan empat," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).