Mudik ke Lumajang, Masyarakat Disambut Baliho Promosi Potensi Daerah

Penulis : lumajangsatu.com -
Mudik ke Lumajang, Masyarakat Disambut Baliho Promosi Potensi Daerah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bagi warga Lumajang yang mudik ke kampung halaman di kaki Gunung Semeru disambut banner besar I Like Lumajang di Jl. Panglima Sudirman. Baliho yang berisikan logo promosi Kabupaten Lumajang dengan simbol jari "L" akan menjadi identitas dan jatidiri kota yang memiliki peradaban luar bisa ini.

Warga lumajang yang melintas di panglima sudirman banyak yang takjub dengan mulai mengeliatnya segala potensi dan sektor ekonomi masyarakat. "Lumajang mulai mengeliat dan terus menunjukan eksistensinya," ujar Hamdan, Mahasiswa FISIP Unibraw Malang.

"Saya bangga sebagai anak yang lahir dari Lumajang, kota terus berubah dan mulai dikenal masyarakat luar," jelas Agus, mahasiswa UGM asal Lumajang.

Bupati Lumajang, As'at Malik mengaku dirinya sangat bangga dengan partisipasi masyarakat yang terus membangun kotanya. Dirinya, akan menerima semua aspirasi masyarakat dalam memajukan Lumajang lebih baik lagi dalam menciptakan warga sejahtera dan bermartabat.

"Tanpa partisipasi masyarakat Lumajang akan tetap stagnan, Seperti halnya Salam jari "L" I Like Lumajang adalah sebuah promosi daerah yang muncul dari masyarakat, oleh karena itu saya ikut mempopulerkan," terangnya.

I Like Lumajang terus menjadi penghubung silaturahim bagi masyarakat Lumajang sendiri, para perantau, pendatang serta menjadi denyut kemajuan Lumajang. (ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).