Wow...Di Lumajang Ada Kopi dan Roti 212 di Warung Wiro Sableng

Penulis : lumajangsatu.com -
Wow...Di Lumajang Ada Kopi dan Roti 212 di Warung Wiro Sableng

Lumajang(lumajangsatu.com) - Mau menikmati malam sambil santai ? warung Wiro Sableng tempatnya . Wiro sableng adalah salah satu cafe unik dimana nama dari tokoh pendekar sakti nan jenaka muri dari Sinto Gendeng yang populer ditahun 90-an dan mempunyai kapak berangka 212.

Cafe ini berlokasi di jalan Hayam Wuruk kelurahan kepuharjo. Pengunjung bisa Menikmati kopi sambil santai adalah salah satu cara yang tepat untuk menikmati menu menu di wiro sableng.

Septian (24) pemilik mengatakan banyak menu andalan disini mas,seperti kopi kapak dan roti bakar 212. "Pokoknya serba Wiro Sableng," terangnya.


Lanjut dia, kopinya di order dari Malang, karena rasanya sangat khas. Dalam sehari kopi adukannya bisa dipesan lebih dari 100 orang. "Dan pendapatan kita  300 sampai 400 mas ribu/hari," ujar pria yang belum menikah itu.

Untuk menarik pelanggan salah satunya lewat acara live musik dan stand up yang terpenting seni . "Disini nyaman dan enak tempatnya,Dan rasanya mantap di lidah," ujar Doni salah satu pelanggan di Wiro sableng.

Yu..!!! Kita Bersantai dan berseni di Warung Sableng.(dka/ls/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.