Anang Hermansyah Datang Ke Stadion Semeru Lihat PSIL Muda Main

Penulis : lumajangsatu.com -
Anang Hermansyah Datang Ke Stadion Semeru Lihat PSIL Muda Main

Lumajang (lumajangsatu.com) - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Anang Hermansyah hadir di Stadion Semeru menonton PSIL Junior melawan Persebo Muda, Selasa(02/08) sore. Kedatangan Anang disambut oleh Ketua KONI, Ngateman, Ketua PSSI, H. Thoriq dan Exco PSSI, Susianto dengan diajak naik ke tribun untuk nonton bareng supporter.

"Wah ramai juga sepak bola di Lumajang ini," terang Anang anggoat Komisi X DPR RI.

Dia mengaku sangat senang dengan melihat anak muda yang mau berolah raga seperti sepak bola. Karena dirinya, saat kecil di Jember sangat mencintai sepak bola. "Dulu saya main bola," jelasnya.

Ketua KONI, Ngateman mengaku sangat senang kedatangan tamu istimewa dari DPR RI yang membidangi olah raga. "Ya senang, saya bisa ngomong untuk kemajuan olah raga di Lumajang, Jawa Timur dan Nasional," jelasnya.(ls/red)

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.