Pisang Kirana Dipupuk Kotoran Kambing Etawa dan Bersertifikat Eropa
Beriringan dengan penyuluhan dari UPT BPP, petani juga mulai membrongkos . Dulu tidak dibrongkos, sekarang begitu buang jantung langsung dibungkus menggunakan higro. Selain menghindari sengatan serangga, juga untuk meningkatkan mutu, berat pisang dan menambah nilai tawar karena besar, kata Sochibul. Pohon pisang usia 8 bulan umumnya sudah keluar montongnya.
Cara bercocok tanam petani pisang Mas Kirana di Desa Kandang Tepus sudah diakui oleh dunia internasional. Petani di Kandang Tepus tahun 2013 memperoleh sertifikat penerapan GAP (Good Agricultural Practices) dari Eropa. Tim penilaian melakukan penilaian secara menyeluruh, mulai dari GAP, WC penduduk hingga pembuangan limbah domestic milik penduduk. Yang juga dinilai oleh tim ini, kata Sochibul, adalah juga administrasi. Tiap hari kegiatan apa saja harus dicatat. Bahkah untuk bersih-bersih kebun saja harus dicatat dalam satu buku tersendiri, kata Sochibul.
Hanya saja yang menjadi tantangan petani, selain ulat daun, adalah hujan dan angin. Tidak jarang curah hujan yang deras menyebabkan pohon pisang doyong, atau angin yang kencang menyebabkan pohon pisang roboh. Puting beliung yang pernah melanda Desa Kandang Tepus mengakibatkan ratusan pohon pisang roboh. (yan)
http://bappeda.jatimprov.go.id
Editor : Redaksi